Sabtu, 16 April 2016

(17 April 2016 / 01.23 AM)
Secangkir kopi dan roti gambang.


Saat itu...
Kedua bola matamu, tepat berada di kedua bola mataku
Menatap ku penuh sendu, membuat aku merasa seperti tenggelam di sebuah kubangan hitam
Tatapan itu, semakin dekat dan terus mendekat seperti memberi sebuah isyarat
Nafasmu yang kian memberat, ciptakan kehangatan yang berhembus di wajah ku
Sepertinya kamu sedang mencoba untuk menggapai sesuatu, ya... kamu ingin menggapai panca wicaraku
Aku diam terpaku dibuatnya, sehingga kamu berhasil menggapai inginmu
Jam pada arloji melepas ribuan detik-detiknya
Kenyamanan, kehangatan serta kelembutan rela menyatukan diri yang membuat jantung menggebu-gebu
Aku begitu menikmati alur ini, meskipun setengah diri yang masih belum faham, apa yang sebenarnya sedang dirasakan oleh hati
Tiba-tiba kamu terhenti seolah-olah mengetahui ketidakfahaman ku, lalu berbisik hangat seraya berkata,
'Ini adalah sebuah hasrat'
 Ya... tentu saja, hasrat, hasrat yang mencabik-cabik syahwat ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar