Rabu, 18 Mei 2016

(18 Mei 2016 / 07.24 AM)
kembali lagi bersama secangkir kopi tapi tak panas
udara sedang menggerah, kopi dingin tentu lebih nikmat.


Aku benar-benar habis, tak menyisa dihidupmu
Di udara pagi yang kau hirup
Di dinginnya hujan yang kau hadang
Di kantukmu yang sengaja kau tahan
Di kemilaunya bintang yang kau pandang
Diejaan kalimat yang kau baca
Tak ada secercah tentang aku lagi pada hari yang kau lalui itu
Membuat raga terasa mematah bersamaan dengan kepergianmu
Aku... masa silammu yang memadam

Rachman, 16 Mei 2016.


Hari terasa begitu memburuk
Setelah melihat kepergianmu
Tergerai air yang mencurah dipelupuk
Karena tak hentinya meratapimu
Ingin rasanya tubuh dipeluk
Sebab tak kuat menahan pilu
Aku terpuruk
Kau malah berlalu

Rachman, 17 Mei 2016.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar