Jumat, 05 Agustus 2016

(05 Agustus 2016 / 02.13 PM)
Hari menampar suhu panas, Kopi Mocca dengan tambahan es batu adalah obat penahan nyerinya)


Hay... udah lama banget enggak posting sajak ataupun cerita, karena sibuk ngurusin kerjaan dan tugas magang yang numpuk. oh iya mau berbagi cerita nih, alhamdulillah sekarang aku jadi copywritter di web traveling indonesia namanya Kesiniaja.com (promo dikit hihi) jadi gada waktu bahkan susah banget nyempetin lagi buat nulis di blog aku ini. 

Tapi upaya biar aku gak lupa buat nulis sajak dan menambah karya-karya aku yang masih terbilang 'biasa aja' aku suka kirim sajak-sajak pendek disalah satu akun instagram namanya @pena.ta , di akun ini kalo aku kirim sajak-sajak adminnya bakal posting dalam bentuk gambar dan alhamdulillahnya lagi karya aku selalu mereka posting diinstagram meskipun gak dibayar tapi itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri, bisa menghasilkan karya sederhana yang semoga bisa menginspirasi siapun yang melihatnya. 

Dan kalau cerita pendek alias cerpen, aku suka kirim diakun line namanya Lifescape, dengan cara mengirimnya lewat email mereka, setelah dapet konfirmasi mereka bakal posting cerita kita diakun linenya dengan syarat kudu sabar dan ceritanya gak lebay, mereka mencari cerita yang penggunaan katanya hampir sama kayak sajak, jadi bukan cerita lebay seperti di sinetron2 yaa hihi. 

pokoknya meskipun jarang posting di Blog ini dan dikejar kerjaan yang menggong-gong aku selalu berusaha menyelipkan waktu bikin cerita atau sajak supaya aku gak lupa caranya merangkai kata (ceilah) haha

buat yang setia dan selalu baca blog aku ini, makasih banyak yah semoga kalian terhibur dan terinspirasi sama tulisanku. buat kamu yang pengen curhat colongan ataupun cerita dan ngasih pendapat tentang blog ini, kamu bisa langsung hubungi akun privasi aku di line : astrierlina. tenang aja aku orangnya ramah meskipun banyak orang bilang aku sombong atau judes, karena mereka yang bilang kaya gitu mandang aku dari luar aja,belum say hello udah judge yang aneh-aneh, itu gak baik ya gausah ditiruu gada keuntungan materinya hehe.

Itu dulu yang bisa aku sampein buat sekarang, sekali lagi terimakasih banyak buat kalian yang masih setia baca blog ini. salam hangat sehangat segukan kopi di cuaca yang mendingin.
wanita sipecinta kopi*love

Rabu, 01 Juni 2016

(01 Juni 2016 / 08.16 PM)
Kopi hitam yang memekat, sepekat malam yang sunyi ini.

Lebih kepada pencitraan yang mereka lontarkan untuk hasil karya yang bernama sajak membuat hati si pencipta yang mengetahui begitu tersayat-sayat dibuatnya.

Mereka tidak faham betapa sukar yang menggoyah-goyahkan otak hanya demi menciptakan satu buah kalimat sajak
kalimat sajak yang mungkin sebagian orang akan berpendapat itu hanya kalimat biasa yang lumrah. tapi ketahuilah, bagi kami perihal yang kami ciptakan adalah karya seni yang begitu menakjubkan.
menakjubkan sehingga begitu unik ketika menciptakan dan membacanya

Mereka pun tidak mengerti kesulitan yang kami alami, sebagian dari kami membutuhkan inspirasi yang harus kami jemput dan mengetahui keberadaanya karena Tuhan tak memberi kemudahan seperti yang kalian fikir saat memberi kami sebuah inspirasi
ada yang tertonjok inspirasi ketika sedang melamun
ada yang tersantung inspirasi ketika sedang melakukan aktifitas
ada yang terguyur inspirasi ketika menghirup aroma dan menyeguk secangkir kopi, seperti saya.

Sebab itu, Tolonglah... jaga perkataanmu. hanya karna kamu memahi sesuatu dari sudut pandang lekuk paras, tubuh dan mengikuti arus zaman saja sehingga mengganggap manusia seperti kami adalah sesuatu yang konyol, kuno bahkan aneh hanya karena kami berbeda.

Cari tahulah perihal seperti apa sebenarnya manusia seperti kami ini lalu bersadar dirilah sebab belum tentu kalian bisa melakukan hal yang kalian anggap aneh dan konyol ini. Sastra adalah indah sajak adalah keistimewaan. keduanya memberikan puncak klimaks tersendiri bagi setiap penciptanya, dan kamu tak akan pernah tahu seperti apa kenikmatannya.

Malulah karena terlihat sama...
karena sejatinya 'Sama' adalah suatu hal mutlak yang akan membuat kebosanan dan tidak mempertahankan sesuatu hal karenanya, seperti ketika menjalin suatu hubungan, hubungan yang seperti itu-itu saja
menginstospeksi diri sebaiknya dilakukan, bukan dengan mudah membentuk bibir untuk berucap hinaan-hinaan.

Rabu, 18 Mei 2016

(18 Mei 2016 / 07.24 AM)
kembali lagi bersama secangkir kopi tapi tak panas
udara sedang menggerah, kopi dingin tentu lebih nikmat.


Aku benar-benar habis, tak menyisa dihidupmu
Di udara pagi yang kau hirup
Di dinginnya hujan yang kau hadang
Di kantukmu yang sengaja kau tahan
Di kemilaunya bintang yang kau pandang
Diejaan kalimat yang kau baca
Tak ada secercah tentang aku lagi pada hari yang kau lalui itu
Membuat raga terasa mematah bersamaan dengan kepergianmu
Aku... masa silammu yang memadam

Rachman, 16 Mei 2016.


Hari terasa begitu memburuk
Setelah melihat kepergianmu
Tergerai air yang mencurah dipelupuk
Karena tak hentinya meratapimu
Ingin rasanya tubuh dipeluk
Sebab tak kuat menahan pilu
Aku terpuruk
Kau malah berlalu

Rachman, 17 Mei 2016.





Kamis, 12 Mei 2016

-Tubuhku melemah
dadaku sesak
jantungku menggebu-gebu begitu cepat
diwaktu yang serempak
Begitu nyeri, seperti tergerogoti virus RNA yang mulai menyerang kekebalan tubuh.
melemah, lemas dimana-mana.
sesakit inilah raga, ketika baru saja membuka hati penuh luka yang belum seutuhnya mengering tetapi sudah harus tergores lagi yang membuat lukanya membasah kembali-

Rachman, 12 Mei 2016.



-Aku tak pernah berkata, aku lebih baik dari masa lalumu itu,
jelas Ia lebih dominan dari segi apapun jika kau membanding-bandingnya dengan wanita sepertiku
Ia berpenampilan modis dengan pakaian indah dan rambut yang begitu kemilau
sedang aku berpenampilan yang hanya ingin aku tampilkan saja dan begitu seadanya, rambutku pun tak berkilau karena selalu dibasahi keringat yang bercucuran ketika aku dikejar-kejar oleh pekerjaan dan perkuliahanku yang padat.

Tangannya pasti begitu lembut karena tak pernah menyentuh licinnya sabun cuci dan kerasnya sodet saat melakukan kewajiban sebagai seorang wanita.
Iapun pasti memiliki banyak waktu untuk menemanimu mengobrol dari pagi hingga kepagi lagi
dan bisa kau ajak jalan atau sekedar menongkrong kapan saja, karena waktu luangnya yang masih menumpuk, tak memiliki kesibukan segila kesibukanku.

Hidupku selalu dibanjiri lautan kegiatan, kegiatan untuk menata masa depan yang dinanti-nanti oleh kedua orang tuaku
Aku bukan lagi seorang anak perempuan yang berlindung didekapan kedua orang tua.
Aku sudah menjadi wanita yang begitu liar, yang sedang mengkualitaskan diri dan menunggu seseorang untuk menjinakkan keliaran ku ini-

Rachman, 12 Mei 2016.



-Nyeri yang paling nikmat, adalah ketika menjadi seorang figur dalam sebuah hubungan yang sedang dirajut oleh sepasang dua insan
Dua insan yang salah satunya adalah seorang bangsat yang tak pernah bisa merasa puas menjalin cinta hanya pada satu orang wanita,
mengapa hal ini ku bilang nikmat? karena nyatanya akupun terlena-lena oleh sibangsat itu-

Rachman, 12 Mei 2016.




(12 Mei 2016 / 08.08 PM)
Setengah cangkir kopi cappucino kesukaan ayah.
missing you already.


Mungkin, selama saya ada dinegara ini, akan selama itu pula mulut ini akan membungkam rapat-rapat seperti manusia bisu tanpa ada sepatah kata atau selangkah gerakan pun yang saya buat.  

Yang akan saya lakukan mungkin hanya menjalani kegiatan hidup yang biasa dan sewajarnya, menyantap hangat norma-norma yang telah  pemerintah sediakan dan mengikuti segala aturan didalamnya

Ini bukanlah sebab karena rasa takut yang menjelma-jelma, tapi ketahuilah kebenaran tak selamanya dibenarkan pun kesalahan tak selamanya akan dianggap salah. sebeginilah cara menghindarkan jasad saya dari persoalan politik dinegeri sendiri.

Maaf atas ketololan ku pada persoalan politik dinegeri ini...

Selasa, 10 Mei 2016

(11 Mei 2016 / 08.43 AM)
Secangkir kecil kopi cappucino buatan mama.


Mengapa masih saja mendewai keegoisan, yang tak pernah mencoba untuk mengalah dan membiarkan sekali saja ketika berdebat, dimenangkan oleh ku?
Perbuatan mu yang salah, harus pula aku yang menanggung amarahmu yang bergejolak,
katamu akulah dalang dari semua keburukan yang terjadi pada hari yang sedang kau lalui
katamu akulah penyebab kegagalan-kegagalan rencana yang sudah kau tata rapih-rapih
katamu akulah yang membuat kepalamu penat, saat aku hanya mencoba berbagi keluh yang sedang aku rasa
katamu pula akulah alasan mengapa kau bisa berkencan dengan wanita lain dibelakangku, disaat aku begitu setianya mendampingi masa-masa sulitmu.

Kau tahu, aku hanya mencoba untuk membantu dan meringankan beban-beban yang kau pikul seorang diri, karena aku tahu sekuat apapun seorang pria memikul beban hidup, ia akan tetap membutuhkan sosok pendamping untuk membantu serta menguatkan dimasa-masa sulitnya itu.
Tetapi hanya amarah, acuh dan pengabaian yang aku dapat darimu.

Pada saat aku berkata aku menyerah pada hubungan ini, kau selalu menahanku untuk tetap kuat dan sabar menghadapi sikap-sikap burukmu
pada saat aku meminta mu untuk memutuskan hubungan ini, kau selalu saja punya alasan untuk tetap mempertahankan hubungan kita
kau memperlakukan aku seakan-akan aku ini sebuah mainan kesayanganmu yangsudah usang tetapi masih belum bisa kau simpan digudang.

aku hanya dibutuhkan ketika kau bosan memainkan mainan barumu
aku hanya dicari ketika kau lupa menaruh mainan barumu
aku hanya akan benar-benar dibutuhkan ketika mainan barumu rusak atau hilang
beginilah aku, yang tak ada bedanya dengan sebuah mainan seorang anak lelaki yang masih berusia belia, ketika aku dibersamakan denganmu.

Maaf, keputusanku sudah membula...
harus pergi, pergi tanpa membawa kata 'kembali' pada hidupmu, mungkin aku adalah tempat persinggahan yang telah gagal untuk memberikan sebuah kenyamanan untukmu, tapi kau juga tahu, aku tak pernah diam dan selalu mencoba semua hal yang aku bisa sampai terjatuh bangun seorang diri, bertahan saat kau acuhkan.

Aku berharap penuh, kelak akan ada pendatang baru dihidupmu yang bisa merubah tanpa menghilangkan jati dirimu yang sebenarnya.
yang bisa lebih sabar untuk menghadapi kerasnya watakmu dan bisa lebih rela ketika kamu berkata dekat dengan wanita lain dan mengajaknya kencan karena ia lebih bisa memberi banyak waktu untuk memanjakanmu
pun kau akan bisa lebih bahagia menjalani harimu bersamanya nanti.

Perlu untuk kau ketahui, Tuhan hanya menciptakan satu makhluk seperti ku
mungkin pendatang baru akan lebih indah rupanya, tetapi tak ada jaminan ia akan semengerti aku untuk memahami bagaimana kerasnya dirimu.
aku bersumpah aku sungguh muak, jangan lagi menahan-nahan aku agar tak pergi, biarkan aku menjauh dan menghilang, menikmati setiap nyeri yang sudah kau tanam pada raga dan mencari penawarnya dengan hati-hati agar tak menelan penawar yang salah(lagi).


Terimakasih atas segala-galanya, aku pergi dengan hati yang penuh baretan luka ini.
Semoga bahagia selalu menyertaimu...

Minggu, 08 Mei 2016


(08 Mei 2016 / 08.05 PM)
secangkir kecil kopi dengan tambahan air susu.


Rebahkan tubuh bayamu yang letih itu pada ranjang keresahanku
Biarkan aku berbisik hangat didaun telingamu
Melepas dasi yang menyekik dilehermu
Dan perlahan membuka kancing-kancing yang berbaris rapih pada kemeja usangmu

Ku hampiri wajahmu, menatap kedua matamu yang mulai menyayu
Dan menyentuh lembut tipisnya bibirmu
Yang sesekali kugigit manja itu

Kamu memberikan sebuah tatapan penuh cinta saat kulakukan hal itu padamu
Lalu berbalik menjemaah setiap sendi-sendi yang ada pada tubuhku
Begitu terasa bergejolaknya jiwa dan jantung yang terus semakin menggebu-gebu
Desahan terdengar didaun telingaku
Membuat rambut pada kuduk tegap berdiri tanpa malu-malu

Kedua jarum pada jam dinding sudah berpindah pada tiap-tiap angkanya itu
Namun aku belum ingin menyudahi kebersamaan ini denganmu
Karena kamu tahu, ini adalah obat nyeri pada tubuhku
Ketika aku menahan sakitnya rindu menunggu kepulanganmu





*semi mode.